Mari kita semua merenungkan kembali dan saling mengingatkan sesama akan satu kenyataan yang sering kali terlupakan: bahwa penyembuh paling mujarab sejatinya telah Allah turunkan kepada kita sejak berabad-abad silam, yaitu al-Qur’an.
Dalam sebuah kutipan yang sangat indah dari Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, beliau berkata:
فَلَمْ يُنْزِلِ اللَّهُ سُبْحَانَهُ مِنَ السَّمَاءِ شِفَاءً قَطُّ أَعَمَّ، وَلَا أَنْفَعَ، وَلَا أَعْظَمَ، وَلَا أَنْجَعَ فِي إِزَالَةِ الدَّاءِ مِنَ القُرْآنِ
Yang artinya:
“Allah Yang Maha Suci tidak pernah menurunkan sebuah obat pun dari langit yang lebih umum, lebih bermanfaat, lebih agung, dan lebih berkhasiat untuk menghilangkan penyakit daripada al-Qur’an.”
(ad-Da’ wad Dawa’)
Al-Qur’an: Penyembuh Lahir dan Batin
Al-Qur’an bukan hanya bacaan untuk menenangkan hati. Ia adalah petunjuk hidup, penawar penyakit hati seperti gelisah, putus asa, dan kebingungan, hingga juga diyakini memiliki kekuatan penyembuhan fisik dengan izin Allah SWT.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah al-Isra ayat 82:
_”Dan Kami turunkan dari al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman…”_
(QS. Al-Isra: 82)
Kembali ke Obat Paling Utama
Di tengah maraknya obat modern, suplemen, hingga terapi digital, kita diingatkan bahwa al-Qur’an tetap menjadi pusat penyembuhan yang hakiki. Bukan berarti meninggalkan usaha medis, namun kita perlu menyelaraskan antara ikhtiar duniawi dan spiritual.
Membaca al-Qur’an, memahami maknanya, mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, dan menjadikannya penuntun hati—itulah bentuk pengobatan menyeluruh yang sering kali kita lalaikan.
Mari kita jadikan al-Qur’an sebagai obat utama, bukan pilihan terakhir. Bukan hanya dibaca saat sakit, namun sebagai bagian dari gaya hidup yang menyucikan jiwa dan menyehatkan raga.
Sebarkan kebaikan ini kepada keluarga, sahabat, dan masyarakat.
Al-Qur’an adalah cahaya, penyembuh, dan rahmat yang tak tertandingi.
Dakwah, Aksi & Kolaborasi
PCPM Temanggung

